Suku Jawa
![Suku Jawa](file:///C:/Users/IZZAHM~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Suku Jawa – Suku jawa merupakan suku terbesar yang mendiami
wilayah Indonesia. Keberadaan suku ini bukan hanya di pulau Jawa tetapi juga
menyebar merata di seluruh Nusantara.
Suku jawa terkenal dengan
keramahtamahan dan kehalusannya. Adat istiadat jawa sangat banyak dan beragam.
Masyarakat jawa biasanya masih mempercayai mitos-mitos dan legenda leluhur.
Asal
Usul Suku Jawa
Peradaban jawa termasuk maju, ini
dibuktikan dengan adanya kerajaan-kerajaan besar yang berada di tanah jawa
beserta warisannya yang masih dapat dilihat hingga kini. Contohnya adalah
kerajaan Mataram, Majapahit dan sebagainya, lalu ada candi Borobudur,
Prambanan, Mendut dan lain-lain. Asal-usul suku jawa sendiri memiliki beberapa
teori sebagai berikut:
1.
Babad Tanah Jawa
Sejarah Masyarakat jawa menurut
Babad Tanah Jawa yaitu berasal dari kerajaan Kling. Pada masa itu kerajaan
Kling sedang berada dalam situasi yang kacau akibat dari perebutan kekuasaan.
Kemudian salah satu pangeran Kling yang tersisih pergi meninggalkan kerajaan
tersebut bersama dengan para pengikutnya yang setia.
Pangeran Kling mengembara hingga ia
menemukan sebuah pulau terpencil yang belum berpenghuni. Mereka bahu-membahu
membangun pemukiman, dan akhirnya mereka juga mendirikan sebuah kerajaan yang
diberi nama Javacekwara. Keturunan pangeran inilah yang dianggap sebagai
nenek moyang suku jawa menurut Babad Tanah Jawa.
2.
Surat Kuno Keraton Malang
Menurut surat kuno ini menyebutkan
bahwa asal-usul penduduk jawa berasal dari kerajaan Turki pada tahun 450 SM.
Sang Raja mengirim rakyatnya untuk mengembara dan membangun daerah kekuasaan
mereka yang belum dihuni. Migrasi ini dilakukan secara bergelombang selama
beberapa waktu.
Akhirnya utusan raja tersebut sampai
di sebuah tanah yang subur, banyak ditemukan aneka bahan pangan. Tidak sulit
untuk beradaptasi dan membangun pemukiman di sana. Semakin lama semakin banyak
gelombang migrasi yang datang. Pulau asing tersebut akhirnya diberi nama tanah
jawi oleh orang-orang yang datang, karena disana banyak ditemukan tanaman jawi.
3.
Tulisan Kuno India
Berdasarkan tulisan kuno india
menyebutkan bahwa pada jaman dulu beberapa pulau di kepulauan Nusantara menyatu
dengan daratan Asia dan Australia. Pada suatu waktu terjadilah musibah sehingga
menyebabkan meningkatnya permukaan air laut. Beberapa daratan terendam air
hingga akhirnya memisahkan pulau—pulau tersebut dari daratan utama.
Tulisan kuno tersebut juga
menyebutkan seorang pengembara yang bernama Aji Saka. Ia mengembara ke beberapa
penjuru dan akhirnya menemukan pulau Jawa. Menurut tulisan kuno ini, Aji Saka
adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di bumi Jawa. Ia dan pengikutnya
dianggap sebagai nenek moyang suku jawa saat ini.
4.
Pendapat Arkeolog
Menurut ahli arkeologi asal-usul
penduduk jawa tak terlepas dari asal-usul orang Indonesia itu sendiri. Para
arkeolog yakin bahwa nenek moyang suku jawa berasal dari penduduk pribumi. Hal
ini diperkuat dengan ditemukannya fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus
dan juga Homo Erectus.
Eugene Dubois yang merupakan seorang
ahli anatomi yang berasal dari Belanda menemukan sebuah fosil Homo erectus.
Penemuan tersebut bertempat di Trinil pada tahun 1891. Fosil Homo erectus
tersebut lebih dikenal dengan sebutan manusia Jawa.
Kemudian dilakukan perbandingan antara
DNA pada fosil manusia kuno tersebut dengan suku jawa pada masa kini. Hasil
yang didapat cukup menarik, bahwa DNA tersebut tidak memiliki perbedaan yang
jauh satu sama lain. Hal tersebut akhirnya dipercayai oleh beberapa ahli
arkeologi sebagai teori asal-usul keberadaan suku jawa.
5.
Pendapat Sejarawan
Para sejarawan memiliki pendapat
berbeda mengenai asal-usul suku jawa. Von Hein Geldern menyebutkan bahwa telah
terjadi migrasi penduduk dari daerah Tiongkok bagian selatan atau yang biasa
disebut Yunan di kepulauan Nusantara. Migrasi ini terjadi dimulai dari jaman
neolitikum 2000 SM sampai jaman perunggu 500 SM secara besar-besaran dan
bertahap menggunakan perahu cadik.
Menurut Dr.H.Kern yang mengungkapkan
penelitiannya pada tahun 1899, menyebutkan bahwa bahasa daerah di Indonesia
mirip satu sama lain. Kemudian ia menarik kesimpulan jika bahasa tersebut
berasal dari akar rumpun yang sama yaitu rumpun Austronesia. Hal inilah yang
menguatkan Geldern tentang teorinya mengenai asal-usul suku jawa dan bangsa
Indonesia.
Kebudayaan
Suku Jawa
Suku Jawa memiliki kebudayaan yang
menarik sekali untuk dikunjungi. Dari kebudayaan yang ada semua mungkin sudah
banyak orang yang mengetahuinya mengingat Suku Jawa merupakan salah satu Suku
terbesar di Indonesia. Adapun kebudayaan suku jawa itu sendiri adalah sebagai
berikut:
1.
Wayang Kulit
![Hasil gambar untuk kebudayaan suku Jawa](file:///C:/Users/IZZAHM~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg)
Wayang Kulit merupakan salah satu
kebudayaan suku jawa yang dipercaya telah dikembangkan oleh wali Songo. Wali
Songo merupakan tokoh-tokoh yang menyebarkan agama islam di pulau Jawa. Wayang
kulit dimainkan oleh seorang dalang menggunakan beberapa alat, seperti wayang,
batang pisang untuk menancapkan, kain putih dan lampu sorot.
Permainan wayang dilakukan selama
semalam suntuk. Pertunjukan ini disertai dengan musik gamelan khas jawa dan
juga penyanyi sinden. Cerita wayang itu sendiri berkisah mengenai pelajaran
dalam kehidupan. Misalnya Mahabrata dan Ramayana yang telah dimodifikasi sesuai
dengan kultur Jawa.
2.
Senjata Tradisional
![Hasil gambar untuk senjata tradisional suku jawa](file:///C:/Users/IZZAHM~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.jpg)
Senjata khas yang digunakan oleh
orang Jawa berupa keris. Keris merupakan pusaka yang sangat penting yang juga
dipercaya memiliki kesaktian. Keris dibuat oleh para Mpu yang ditempa serta
diberi mantra-mantra. Salah satu keris yang melegenda ialah keris Mpu Gandring
dalam cerita Ken Arok.
3.
Seni Musik
![Hasil gambar untuk seni musik tradisional suku jawa](file:///C:/Users/IZZAHM~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg)
Suku Jawa memiliki musik tradisional
yang dihasilkan oleh gamelan. Gamelan digunakan oleh wali songo pada zaman
dahulu untuk menyebarkan agama islam. Gamelan merupakan gabungan dari beberapa
alat musik seperti kendang, gong, kenong, bonang, kempul, gambang, slenthem dan
lain-lain.
4.
Seni Tari
![Hasil gambar untuk seni tari suku jawa](file:///C:/Users/IZZAHM~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg)
Tari tradisional Jawa amat beragam.
Tari-tarian ini ada yang berupa gerakan lemah gemulai, dan ada juga yang
memiliki gerakan yang tangkas. Biasanya tari-tarian Jawa tak terlepas dari
unsur magis. Beberapa tarian Jawa itu seperti sintren, bedhaya, kuda lumping,
reog dan lainnya. Tari-tarian ini biasa diiringi musik gamelan dan seruling.
5.
Bahasa Dan Aksara
![Hasil gambar untuk bahasa dan aksara suku jawa](file:///C:/Users/IZZAHM~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.jpg)
Masyarakat Jawa biasa menggunakan
bahasa jawa dalam percakapan sehari-hari. Bahasa jawa sendiri mempunyai
beberapa tingkatan tergantung dari dengan siapa percakapan itu berlangsung.
Tingkatan tersebut yaitu “ ngoko”
yang merupakan bahasa sedikit kasar yang digunakan kepada seseorang yang
tingkatannya berada dibawah, kemudian “krama madya” yaitu bahasa jawa yang
digunakan kepada orang yang sederajat, dan “krama inggil” yaitu bahasa yang
digunakan kepada orang yang lebih tua atau dihormati.
Aksara Jawa memiliki 20 buah huruf
yaitu ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja,ya, nya, ma, ga, ba,
tha, nga. Artinya adalah ada dua utusan yang setia saling bertarung sama-sama
saktinya dan sama-sama matinya.
6.
Falsafah Hidup
Falsafah yang dianut orang Jawa
merupakan pedoman hidup bagi masyarakat. Beberapa diantaranya yaitu “urip iku
urup” hidup itu harus bermanfaat, “mangan ora mangan sing penting kumpul”
kebersamaan merupakan hal penting dan lain-lain.
7.
Budaya Kejawen
Merupakan suatu budaya yang sangat
melekat dalam masyarakat jawa. Ajaran ini merupakan gabungan dari adat
istiadat, budaya, pandangan sosial dan filosofis orang Jawa. Ajaran kejawen
hampir mirip seperti agama yang mengajarkan spiritualitas masyarakat Jawa
kepada Penciptanya.
Demikianlah berbagai macam teori
yang disebutkan mengenai asal-usul suku jawa. Tak dapat dipungkiri bahwa suku jawa
memang memiliki sejarah yang panjang serta kebudayaan yang mengagumkan. Sebagai
bangsa Indonesia hendaklah kita untuk mengetahui dari sejarah yang membentuk
diri kita saat ini.
Komentar
Posting Komentar